DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINE
Sebut
saja namanya Dara. Gadis 14 tahun itu adalah korban eksploitasi
seksual. Nestapanya dalam hidupnya berawal dari kegemarannya bermain
game online.
Pada tahun 2016, dari permainan daring, ia
dikontak pria asing. Dara menanggapi. Komunikasi, yang awalnya hanya
soal game online yang dimainkan keduanya, lama-lama menjurus ke
persoalan pribadi.
Meski belum pernah kopi darat, Dara
mengaku nyaman dengan pria yang usianya telah dewasa itu. Ia merasa
mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Sesekali, orang itu juga
memberikan barang virtual, yang jika dirupiahkan, jumlahnya cukup besar
bagi remaja seusianya.
Suatu hari, pria itu mengajaknya
menikah. Bukan sungguhan, tapi secara virtual. Dara menerima lamaran
itu. Komunikasi pasangan dunia maya itu pun makin intim. Mereka beralih
menggunakan aplikasi Skype.
"Pelaku mulai mengarah ke
pembicaraan seksual hingga Dara diminta mengirimkan foto dan juga
melakukan video call," kata Project Manager End Child Prostitution,
Child Pornography & Trafficking of Children for Sexual Purposes
(ECPAT), Andy Ardian, kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat
(03/11/2017).
Dara yang masih belia tak kuasa berkata tidak saat 'suami virtualnya' memintanya mengirim foto dan video telanjang.
Namun,
lama-lama siswi SMP itu merasa jengah. Ia menolak permintaan pria itu.
Keributan pun terjadi. Pasangannya di dunia maya mengancam akan
menyebarkan foto dan video telanjangnya.
Ancaman itu
ternyata bukan gertakan. Foto dan video telanjang Dara tersebar luas di
dunia maya, bisa disaksikan teman-teman dan keluarganya. Gadis itu pun
trauma berat. Apalagi, konten pornografi terkait dirinya tak mungkin
bisa dihapus.
Setelah diusut, ternyata pria itu adalah
predator anak yang bersarang di luar Indonesia. Dan korbannya bukan
hanya Dara. Pedofil itu memanfaatkan game online untuk menjerat target.
"Dara
memlih tidak melapor karena takut kasusnya semakin mengundang penasaran
dari banyak pihak," kata Andy. Kasus Dara tak pernah terkuak di publik.
Ulah Bejat Anggota Jaringan Pedofil
Ini
adalah fakta mengerikan tak boleh diabaikan: jaringan predator anak
internasional beroperasi di Indonesia. Para pedofil itu mengincar
anak-anak bangsa.
Di Kutai Kartanegara, bahkan seorang
ayah tega mencabuli anak sendiri dan keponakannya. Pria yang diketahui
sebagai anggota grup pedofil itu memamerkannya tindakan bejatnya ke
komplotannya di WhatsApp, Telegram, dan Skype.
Pria
berinisial DA itu sudah 14 tahun mencabuli anak kandungnya sendiri.
Bahkan ketika putri kecilnya itu baru berusia 2 tahun! Ia juga
memperkosa keponakannya, sejak korban berusia 7 tahun.
Aksi
biadabnya itu terbongkar dalam Operasi Candy Lolly II. Sub Direktorat
Cyber Crime Polda Metro Jaya menangkap DA pada Sabtu 6 Mei 2017. Hasil
penyelidikan mengungkap, karyawan dari sebuah perusahaan sawit itu
ternyata mengidap pedofilia.
DA melakukan kejahatan
seksual itu di mes yang terletak di area perkebunan sawit tempatnya
bekerja. Jaraknya cukup jauh dari perkampungan penduduk. Ia beraksi saat
istrinya tak ada di rumah.
DA merekam perbuatannya itu
ke jaringan pedofilia internasional di mana ia bergabung. Jumlahnya tak
tanggung-tanggung, ada 93 grup dengan total anggota lebih dari 19 ribu.
Suatu ketika, ia bahkan pernah menampilkan siaran langsung via Skype,
saat ia berhubungan badan dengan anaknya. Dengan paksaan, tentunya.
Dua bulan sebelumnya, dalam operasi Candy Lolly I, polisi juga mengungkap jaringan pedofil internasional di Indonesia.
Setidaknya,
empat WNI ditetapkan sebagai tersangka. Mereka, WW, DS, DF, dan SH,
menjadi admin grup Facebook Official Candy`s Group dengan 7 ribu lebih
anggota berkecenderungan pedofilia. Kelompok itu sudah beroperasi sejak
2016.
Dalam grup tersebut, admin mensyaratkan anggota
grup rutin mengirimkan video dengan konten pornografi anak terbaru.
Isinya tidak boleh sama dengan yang sudah ada sebelumnya. Jika syarat
itu tidak dipenuhi, anggota akan dikeluarkan.
Selain
itu, keempat tersangka juga diketahui melakukan pelecehan seksual pada
anak di bawah umur. Korbannya ada delapan, sebagian besar usianya di
bawah 7 tahun. Mereka juga merekam aktivitas seksualnya dengan korban
dan membagikan ke grup-grup pedofil.
HEADLINE: Awas, Begini Cara Predator Anak Beraksi di Internet
Related Posts :
Saudi Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINEPemerintah Arab Saudi memerintahkan wa… Read More...
Rusia Deteksi NATO Kembangkan Senjata Nuklir di Perbatasan DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINERusia mendeteksi peningkatan aktivitas… Read More...
Duterte Berterima Kasih pada Putin atas Kiriman Senjata dari Rusia DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINEPresiden Filipina Rodrigo Duterte mema… Read More...
Trump Sebut Kim Jong Un dengan Julukan Pendek dan Gendut DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINEPresiden AS Donald Trump seakan tak he… Read More...
Jika Perang Melawan Korut Pecah, AS Berpotensi Kalah DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINEJika perang antara Amerika Serikat dan… Read More...