Inilah Mesin Rahasia yang Produksi Senjata Nuklir Korea Utara

     DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINE

Mesin Computer Numerial Control (CNC) memiliki peran strategis dalam pengembangan senjata rahasia nuklir dan rudal balistik Korea Utara.
Rezim Korea Utara memiliki kemampuan membuat sendiri mesin ini, yang mempercepat program pengembangan senjata negara komunis itu.

Mesin rakitan ini memungkinkan rezim Kim Jong Un merancang rudal dan bom nuklirnya tanpa harus mengandalkan bantuan dari pihak luar seperti mengimpor komponen utamanya.
Ahli senjata nuklir mengatakan mesin ini membantu militer Korea Utara mempercepat uji coba nuklir dan rudal meskipun ada sanksi internasional terkait larangan penjualan peralatan yang sensitif kepada negara itu.

"Centrifuges dan misil terbaru Korea Utara semuanya bergantung pada komponen yang diproduksi dengan mesin CNC," kata Jeffry Lewis, Kepala Program Pencegahan Perkembangan Senjata Nuklir Asia Timur di Middlebury Institute of Strategic Studies di California.
"(Itu) adalah teknologi mendasar yang digunakan untuk memproduksi rudal dan senjata nuklir."
Menurut ahli, Korea Utara mulai mengembangkan mesin CNC pada awal tahun 1990 an sebagai salah satu bagian dari peralatan untuk memproduksi rudal dan senjata nuklir yang canggih. Para teknisi negara itu diduga mempelajari cara membuat mesin ini dengan membongkar mesin impor dari Uni Soviet, yang sekarang sudah bubar.
Mesin CNC rakitan Korea Utara mulai diperkenalkan pada 1995. Menurut koran resmi negara Rodong Sinmun, yang beredar pada tahun 2009, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Il, menamainya Ryonha. Hingga saat ini Korea Utara diperkirakan telah memiliki 15 ribu unit mesin CNC.

“Pada 2010, Korea Utara diperkirakan mulai mampu membuat berbagai jenis mesin CNC,” kata Kim Heung-gwang, seorang pembelot asal Korea Utara, yang sebelumnya mengajar di Universitas Teknologi Komputer Hamhung. Kim Heung membelot ke Korea Selatan.
Pada 2013, Korea Ryonha Machinery Joint Venture Corporation dimasukkan dalam daftar hitam oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa karena  terlibat mendukung pembuatan program senjata.
Dan pada Agustus lalu, para pejabat intelejen Amerika Serikat mengatakan Korea Utara mampu membuat mesin rudal sendiri.
Pyongyang membanggakan kemampuannya membuat mesin CNC sebagai bentuk kejayaan negara. Namun, media resmi menyiarkan berita pada 2016 bahwa Kim Jong Un berjalan-jalan di sebuah lokasi dengan instalasi mesin CNC terdapat di sebelahnya.
Pada mesin itu tertulis logo perusahaan teknologi ABB.UL, yang merupakan salah satu perusahaan ternama asal Swiss untuk pembuatan mesin CNC ini.
Ditanya soal ini, ABB mengatakan perusahaan itu mengikuti semua aturan internasional terkait sanksi untuk Korea Utara. Sehingga perusahaan tidak pernah menjual peralatan canggih CNC ini ke Korea Utara.
“Tapi kami tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa beberapa peralatan buatan kami telah dijual kembali ke Korea utara tanpa sepengetahuan dan ijin dari kami,” kata pernyataan resmi dari perusahaan ABB.
Menurut panel monitoring PBB, perusahaan Cina yang bernama Tengzhou Keyongda CNC Machine Tools telah menyuplai mesin baru CNC untuk Pyongyang.
Ditanya soal ini oleh Reuters, juru bicara Tengzhou mengatakan perusahaan berhenti menjual mesin CNC sejak empat tahun lalu ke Korea Utara.
Menurut Lee Choon-geun, seorang peneliti senior di lembaga Institut Kebijakan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan di Korea Selatan, ada celah besar untuk penggunaan mesin CNC ini.
Meskipun dilarang diperjual belikan secara bebas karena bisa digunakan untuk kepentingan sipil dan militer, pembeli bisa mengakalinya.
“Anda bisa mengimpor mesin ini untuk kegiatan tertentu lalu mempretelinya dan menggunakannya untuk kepentingan lain,” kata Lee mengenai taktik yang dipakai Korea Utara untuk menguasai teknologi mesin CNC ini.

Related Posts :