Myanmar Undang Jurnalis ke Rakhine, Ini Temuan Aneh Soal Rohingya

   DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETLINK
Pasukan keamanan Myanmar bersama dengan kelompok Budha garis keras sengaja membakar desa-desa Rohingya. Bahkan umat Hindu yang berparas mirip Rohingya dijadikan model untuk memanipulasi sehingga terlihat seolah-olah umat muslim yang sengaja membakar rumah mereka sendiri.
Peristiwa ini diperoleh jurnalis BBC yang diizinkan pemerintah Myyanmar meliput wilayah yang dilanda konflik bersenjata di Rakhine.  Pemerintah Myanmar mengundang 18 jurnalis lokal dan jurnalis asing meliput ke lokasi konflik untuk memberikan informasi yang tidak sepihak  mengenai etnis Rohingya.
Seluruh jurnalis mendapat kawalan ketat aparat keamanan dan tidak diizinkan melakukan liputan sendiri selama berada dalam wilayah konflik di Rakhine. Bedasarkan pengamatan jurnalis, hampir seluruh desa yang dihuni oleh etnis minoritas Rohingya telah terbakar. Pemerintah Myanmar menuduh ARSA dan beberapa warga muslim yang melakukan pembakaran.
Ketika rombongan dibawa ke Maungdaw, para jurnalis mendapati beberapa warga Hindu yang memenuhi tenda-tenda pengungsian. Rata-rata para pengungsi itu mengungkapkan mereka korban penyerangan warga Muslim.
Pernyataan mereka, menurut jurnalis BBC, berbeda dengan kisah orang Hindu yang telah melarikan diri ke Bangladesh bahwa mereka diserang oleh umat Buddha Rakhine setempat karena menyerupai Rohingya.
Namun para jurnalis meragukan keaslian pengakuan para pengungsi Hindu di Maungdaw, karena dikelilingi oleh tentara bersenjata lengkap.
Ketika beberapa biksu mengatakan bahwa muslim telah membakar desa, mereka menunjukan foto-foto sebagai bukti. Terlihat beberapa orang berparas mirip etnis Rohingya berpose di dekat rumah yang terbakar dengan ekspresi yang tampak aneh. Namun jurnalis menemukan bahwa salah satu wanita di foto itu sebenarnya adalah wanita Hindu yang menjadi pengungsi di satu sekolah di Maungdaw.
"Mereka telah memalsukan foto agar terlihat seolah-olah umat Islam melakukan pembakaran," kata jurnalis BBC.