Gadis Pembelot Saksikan Kim Jong Un Eksekusi Sebelas Musisi

     DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINE

Jakarta - Seorang gadis pembelot berhasil melarikan diri dari Korea Utara dan menceritakan kebrutalan rezim komunis Kim Jong un di Korea Utara.

Gadis berusia 26 tahun ini, yang disamarkan sebagai Hee Yeon Lim berhasil melarikan diri dari ibukota Pyongyang bersama ibu dan adik laki – lakinya. Mereka berhasil keluar dari Korea Utara setelah menyuap seorang penjaga.

Mereka melakukan perjalanan ke Cina selama 20 jam, menyelundupkan diri ke Laos hingga akhirnya berada di Seoul, Korea Selatan.

Hee Yeon mengaku pernah dipaksa menyaksikan eksekusi sebelas musisi, yang didakwa melakukan pembuatan video porno. Saat itu dia dipaksa meninggalkan ruang kelas bersama teman-temannya dan dibawa ke sebuah stadion sepak bola di Pyongyang.

“Sebelas musisi tersebut dibawa keluar, diikat, memakai tudung kepala dan disumbat jadi mereka tidak dapat bersuara, tidak memohon ampunan ataupun berteriak,” kata Hee Yeon. “Mereka dicambuk dan akhirnya ditembak dengan sebuah senjata anti pesawat tempur,” tambahnya.

Setelah tubuh para musisi ini hancur terkena tembakan senapan mesin, tank lalu masuk ke lapangan dan melindas sisa-sisa tubuh yang berserakan.

Menurut Hee Yeon, ada sekitar 10.000 orang lainnya yang diminta menyaksikan eksekusi itu. Hee Yeon mengaku sempat sakit dan tidak bisa makan selama tiga hari setelah menyaksikan kejadian kejam itu. “Saya melihat banyak hal mengerikan di Pyongyang,” kata Hee Yeon.

Selain itu, Hee Yeon juga menceritakan bagaimana Kim Jong un mengambil gadis – gadis remaja untuk dijadikan sebagai pelayan seksnya walaupun Jong un seorang bapak dengan tiga anak. Menurutnya, Kim Jong Un juga mengkonsumsi makanan – makanan mahal ditengah penderitaan rakyatnya.

Hee Yeon Lim memutuskan untuk melarikan diri setelah ayahnya yang merupakan seorang kolonel tentara di lingkaran dalam militer rezim Kim Jong un di Korea Utara meninggal dunia karena masalah alkohol. Dia meninggalkan hak istimewanya di Korea Utara untuk lepas dari bahaya yang ada di sana.